Rusunamimerupakan akronim dari Rumah Susun Sederhana Milik. Rumah Susun atau Rusun merupakan kategori resmi pemerintah Indonesia untuk tipe hunian bertingkat seperti apartemen, kondominium, flat, dan lain-lain. tahap perencanaan dan tahap konstruksi baik di level program maupun pada level operasional, dan pengendalian tersebut meliputi
Propertijenis kondominium, perkantoran dan ritel layak digunakan sebagai investasi. Pasalnya, tingkat kapitalisasi yang diperoleh lebih cepat dengan pengembalian per tahun lebih tinggi. Memilih tinggal di apartemen merupakan salah satu solusi agar bisa memperpendek jarak tempuh dan mempersingkat waktu. Tempat tinggal yang selama ini jauh
Hunianvertikal sendiri memiliki beberapa jenis, yaitu Apartemen, Kondominium dan Rumah Susun (Rusun). Pada dasarnya, apartement dan kondominium memiliki fungsi yang sama, hanya saja pencahayaan alami); Struktur (harus memenuhi persyaratan konstruksi sesuai dengan standar yang berlaku); kelengkapan (meliputi air bersih, listrik, saluran
perumahan pertokoan, pergudangan, industri, kondominium, apartemen, rumah susun, dan gedung perkantoran. Pasal 2B (1) Dikecualikan dari kewajiban pembayaran atau pemungutan Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) dan Pasal 2 ayat (1) adalah : a. orang pribadi yang mempunyai penghasilan dibawah Penghasilan Tidak Kena Pajak
Bendaharadesa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang dipungutnya ke rekening kas negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Permendagri No. 113 Tahun 2014, Pasal 31. Kewajiban : Daftar/ Update Data NPWP
Apartemen kondominium,dan sejenisnya dengan harga jual atau pengalihannya lebih dari Rp 10 miliar dan/atau luas bangunan lebih dari 400 m2. Kendaraan bermotor roda empat pengangkutan orang kurang dari 10 orang berupa sedan , jeep, sport utility vehicle (suv), multi purpose vehicle (mpv), minibus dan sejenisnya dengan harga jual lebih dari Rp 5
3153D. RumahCom – Condotel, atau yang biasa disebut kondo saja, merupakan singkatan dari kondominium-hotel. Pada dasarnya, condotel merupakan bangunan apartemen yang dialihfungsikan sebagai hotel. Tak berbeda jauh dengan apartemen, condotel juga memiliki beragam tipe unit, dengan spesifikasi ruangan meliputi kamar tidur, kamar mandi, dan ruang untuk bekerja atau sekadar bersantai, lengkap dengan segala fasilitas penunjang. Segmen condotel ini muncul lantaran pertumbuhan hotel yang semakin marak. Condotel pun mulai digandrungi kaum investor karena menjanjikan dari sisi investasi dan passive income. Lebih lanjut membahas tentang condotel sudah dirangkum dalam ulasan menarik berikut ini. Pengertian Condotel atau Kondotel Perbedaan Condotel dan Hotel Perbedaan Condotel dan Apartemen Prospek Condotel/Kondotel di Indonesia 1. Pengertian Condotel atau Kondotel Sesuai namanya, mengutip Investopedia, condotel atau condominium hotel adalah properti yang dioperasikan layaknya hotel, namun hak kepemilikan yang dipecah seperti kondominium. Penjelasan sederhananya, tiap-tiap kamar di condotel bisa dimiliki oleh orang yang berbeda-beda dan dikelola oleh sebuah operator. Selanjutnya, kamar-kamar tersebut disewakan seperti layaknya hotel. Nantinya, pemilik unit akan mendapatkan pemasukan sesuai persentase yang disepakati di awal. Bedanya dengan kondominium, pemilik unit condotel tidak bisa tinggal di unitnya untuk jangka panjang. Biasanya, pemilik unit akan mendapat kuota menginap beberapa hari per tahun. Untuk menggunakan kuota tersebut, pemilik harus membuat perjanjian terlebih dahulu. Biasanya lokasi condotel terletak tak jauh dari pusat pariwisata, seperti di Bali, Bandung, Bogor, bahkan Lombok yang kini tengah dijadikan sasaran berlibur para turis mancanegara dan lokal. Fasilitas yang disediakan pun beragam, mulai dari kolam renang, spa, restoran, ruang meeting, pusat kebugaran, taman bermain, yang jika dilihat hampir tak ada beda dengan hotel berbintang. Condotel memiliki beragam tipe unit, dengan spesifikasi ruangan meliputi kamar tidur, kamar mandi, dan ruang untuk bekerja atau sekadar bersantai. Mau punya hunian dengan spesifikasi ruang yang cukup komplit dengan harga yang dibandrol tidak terlalu mahal di Parung Panjang? Cek pilihan rumahnya dengan harga di bawah Rp500 jutaan di sini! 2. Perbedaan Condotel dan Hotel Antara condotel dan hotel nyaris tak ada beda. Perbedaan fisik bisa jadi terletak dari segi bangunan, dimana bangunan condotel dikonsep layaknya apartemen. Sementara bangunan hotel punya ciri tersendiri. Condotel Hotel Condotel atau condominium hotel adalah properti yang dioperasikan layaknya hotel, namun hak kepemilikan yang dipecah seperti kondominium. Hotel merupakan salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersial. Tiap-tiap kamar di condotel bisa dimiliki oleh orang yang berbeda-beda dan dikelola oleh sebuah operator. Selanjutnya, kamar-kamar tersebut disewakan seperti layaknya hotel. Nantinya, pemilik unit akan mendapatkan pemasukan sesuai persentase yang disepakati di awal. Hanya akan ada satu atau beberapa pemegang saham di hotel. Secara konvensional, pemilik atau pengelola hotel akan membangun atau membeli seluruh bangunan dan fasilitas hotel untuk kemudian dioperasikan sebagai hotel. Dalam proyek condotel, bersama dengan modal sendiri, pengembang memiliki mobilisasi modal dari konsumen yang dapat menggunakan atau menyewakan unitnya. Untuk membangun hotel, pengembang akan menggunakan modal sendiri atau menghimpun modal dari lembaga perbankan. Layaknya hotel, condotel memiliki sistem reservasi dan layanan lainnya seperti kolam renang, klub malam, restoran dan layanan kamar 24/24. Dari segi fasilitas, hotel memiliki sistem reservasi dan layanan lainnya seperti kolam renang, klub malam, restoran dan layanan kamar 24/24. Secara detail, apartemen condotel memiliki berbagai fasilitas dan fasilitas seperti apartemen biasa yakni ruang tamu, kamar tidur, dapur, toilet, hingga ruang mencuci. Dari segi interior, ruangan hotel lazimnya terbatas pada kamar tidur dan kamar mandi. 3. Perbedaan Condotel dan Apartemen Jika condotel dan hotel punya beberapa perbedaan, begitu pula berlaku untuk condotel dan apartemen. Meski dibangun dalam struktur yang sama, namun fungsi kedua properti ini jelas sangat berbeda. Melansir Apartments, simak perbedaan condotel dan apartemen. Condotel Apartemen Condotel adalah unit apartemen yang sudah fully furnished, sehingga investor tak perlu memikirkan perihal perabotan yang harus dibeli. Pada apartemen, konsumen biasanya hanya mendapat AC serta instalasi air dan listrik. Meski berstatus pemilik, namun condotel hanya bisa digunakan 7 kali dalam setahun. Itu artinya, pemilik tidak bebas menghuninya setiap saat. Apartemen bisa dimanfaatkan sebagai tempat tinggal atau disewakan sebagai sarana investasi. Keuntungan condotel harus dibagi dengan operator yang mengelola. Umumnya, sharing profit adalah 70% untuk investor dan 30% untuk operator. Keuntungan dari apartemen bisa dimiliki sepenuhnya. Keuntungan kondotel dibagikan dalam periode yang berbeda-beda. Ada yang per bulan, per kuartal, sampai per tahun. Biasanya, keuntungan diberikan sekitar 1-2 bulan dari periode penghitungan. Keuntungan tak berbatas waktu, tergantung pada bagaimana strategi marketing yang dijalani oleh pemilik apartemen. Kondotel merupakan tempat tinggal yang dibangun oleh developer untuk dijual kepada investor, untuk selanjutnya dikelola oleh operator hotel sebagai hotel. Apartemen merupakan tempat tinggal yang dibangun oleh developer untuk dijual kepada end user, dengan segala bentuk pengelolaan diserahkan kepada pemilik. 4. Prospek Condotel/Kondotel di Indonesia Berinvestasi condotel di Indonesia punya prospek masa depan yang cukup menjanjikan. Terutama jika condotel berada di lokasi terbaik, seperti di kawasan pariwisata seperti Bali dan Yogyakarta. Adapun prospek condotel bisa dilihat dari titik impas BEP, dimana condotel lebih menjanjikan hasil yang cepat. Di Bali misalnya, para pelaku investor condotel sudah bisa mendapatkan titik ini dalam jangka waktu dua sampai tiga tahun saja. Normalnya, titik impas dalam investasi condotel adalah maksimal tujuh tahun. Berbeda dengan BEP di segmen apartemen yang biasanya baru bisa dicapai dalam waktu lima tahun. Tips condotel biasanya terletak tak jauh dari pusat pariwisata, seperti di Bali, Bandung, Bogor, bahkan Lombok yang kini tengah dijadikan sasaran berlibur para turis mancanegara dan lokal. Fasilitas yang disediakan pun beragam, mulai dari kolam renang, spa, restoran, ruang meeting, pusat kebugaran, taman bermain, yang jika dilihat hampir tak ada beda dengan hotel berbintang. Tak hanya itu, prospek condotel di Indonesia juga cukup bonafide lantaran pemberian jaminan ROI Return of Investment senilai 8 persen per tahun dalam jangka waktu tiga tahun pertama. Jadi misalkan Pak Herry membeli sebuah condotel seharga Rp800 juta, maka keuntungan yang didapat tiap tahunnya adalah Rp64 juta. Referensi condotel di Indonesia bisa dengan mudah ditemukan pada laman Beli Variasi harganya pun beragam, kisaran Rp400 juta sampai Rp4 miliaran. Penasaran apa saja pilihannya? Condotel Bogor Icon harga Rp400 juta untuk tipe Studio Condotel Bhuvana harga Rp890 juta untuk tipe 1BR Condotel Aston Braga harga Rp1,1 miliar untuk tipe 2BR Condotel Swissbell Malang harga 900 Juta untuk tipe 1BR Condotel The Grove Suites harga Rp3,5 miliar untuk tipe 2BR Condotel City Square Surabaya harga Rp290 juta untuk tipe Studio Condotel Home Jimbaran Bali harga 1,1 miliar untuk tipe 2BR Condotel Resort Clove Garden harga 375 juta untuk tipe 1BR Condotel Sahid Eminence Ciloto Puncak harga Rp1,7 miliar untuk tipe 1BR Jangan sampai terjebak hutang! Cek video yang informatif berikut ini untuk mempelajari cara membuat financial planning agar Anda bisa terbebas dari hutang! Hanya yang percaya Anda semua bisa punya rumah Tanya Tanya ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami
Jakarta - Keberadaan rumah hunian vertikal sangat umum ditemui saat ini. Ada banyak alasan tipe hunian seperti ini banyak digemari, salah satunya karena harga rumah permanen semakin meningkat tinggi dan sulit untuk memiliki rumah tinggal sendiri. Selain itu umumnya hunian vertikal ini terletak di tengah kota sehingga mudah akses kemana saja. Namun ternyata apartemen dan kondominium yang merupakan hunian vertikal tidaklah sama. Apa saja perbedaannya?Beda Apartemen dan KondominiumDilansir dari perbedaan terbesar antara kondominium dan apartemen adalah kepemilikannya. Apartemen didefinisikan sebagai tempat tinggal yang disewa, seringkali bagian dari bangunan tempat tinggal yang lebih besar. Sedangkan kondominium memiliki struktur yang mirip dengan apartemen. Biasanya unit di dalam bangunan tempat tinggal lebih besar, tetapi kondominium dimiliki bukan disewa. Sehingga pajak properti dari sebuah kondominium dibayar oleh pemilik, bukan penyewa struktur kondominium dan apartemen serupa. Keduanya memiliki fasilitas dan lokasi yang sebanding. Kedua jenis unit ini dapat memberikan fasilitas seperti kolam renang, pembuangan sampah, ruang hijau yang terawat, gym di properti, dan banyak bedanya adalah pemilik kondominium membangun ekuitas, membayar iuran kepada asosiasi pemilik rumah bulanan dan bertanggung jawab atas semua pemeliharaan interior. Lain halnya dengan penyewa apartemen yang membayar sewa setiap bulan, tidak membangun ekuitas dan bergantung pada pemilik untuk mengatasi masalah pemeliharaan itu biaya menyewa apartemen cukup mudah. Biasanya, Anda membayar deposit saat memulai sewa, dan diminta untuk membayar pembayaran bulan pertama dan terakhir di awal. Kemudian, penyewa akan melakukan pembayaran bulanan untuk jangka waktu perjanjian sewa. Sedangkan biaya memiliki kondominium sedikit lebih mahal. Anda akan membayar uang muka dan membayar biaya penutupan untuk hipotek dan biaya pemeriksaan rumah. Tergantung pada hipotek yang Anda dapatkan, setdikitnya Anda dapat menempatkan 3 persen dan membayar hingga 5 persen dari harga pembelian sebagai biaya penutupan. Sebuah kondominium juga diharuskan membayar iuran asosiasi pemilik rumah bulanan yang harganya bervariasi tergantung pada fasilitas dan layanan yang Untuk biaya pemeliharaan, ketika menemui suatu masalah seperti keran bocor atau alat yang rusak, perbaikan biasanya menjadi tanggung jawab pemilik dan bukan penyewa apartemen. Berbeda dengan pemilik kondominium yang akan menanggung dan membayar tagihan untuk FIRDAUSI Baca Jangan Bingung Pilih Sewa Rumah atau ApartemenSelalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari di kanal Telegram “ Klik untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Jakarta, FORTUNE - Kondominium dan apartemen termasuk sebagai alternatif terbaik bagi orang yang ingin memiliki hunian dengan harga relatif terjangkau. Selain harganya yang terjangkau, hunian ini juga biasanya berada di kawasan perkantoran, hingga pusat kota yang ramai. Desain hunian bertingkat ini dianggap lebih efisien dan efektif untuk orang yang tinggal di kota-kota besar dengan kepadatan penduduk dengan lahan kosong terbatas. Keduanya memiliki fungsi hampir sama, yaitu dapat dijadikan tempat tinggal atau diinvestasikan. Bentuk bangunannya pun tak jauh berbeda. Kendati memiliki kesamaan, sebenarnya keduanya merupakan hal yang berbeda. Lalu, apa perbedaan kondominium dan apartemen? Berikut kondominium dan apartemenJika dilihat dari pengertiannya, apartemen dan kondominium adalah dua hal yang hampir sama. Namun, terdapat beberapa perbedaan di antara keduanya 1. Bentuk Bangunan Kondominium berbentuk menara vertikal ke atas yang biasanya hanya terdiri dari 2-3 menara saja dengan fasilitas lebih lengkap dan mewah daripada apartemen. Sedangkan, bentuk bangunan apartemen sama seperti kondominium, hanya saja bangunannya cenderung lebih tinggi dan terdiri lebih dari 3 menara. 2. Status Kepemilikan Status kepemilikan kondominium adalah sepenuhnya utuh. Maksudnya, pemilik hunian telah secara penuh memiliki hak atas kondominium tersebut. Sementara, apartemen adalah hunian yang disewa seseorang dari pemilik aslinya. 3. Perawatan dan Pemeliharaan Kegiatan perawatan dan pemeliharaan kondominium adalah tanggung jawab langsung penghuninya sendiri. Sedangkan untuk apartemen, umumnya penghuni dapat melaporkan ke pihak manajemen apartemen apabila membutuhkan perawatan dan pemeliharaan unit hunian. 4. Manajemen dan Pengelolaan Pada umumnya, manajemen kondominium terdiri dari dua jenis. Pertama, manajemen dikelola oleh para penghuni, jenis kedua dikelola oleh manajemen kondominium langsung. Sementara, apartemen lazimnya dikelola oleh manajemen pengembang bangunan KondominiumSama halnya dengan apartemen, kondominium berfungsi sebagai tempat tinggal pribadi yang berada di dalam sebuah bangunan gedung vertikal. Seperti pemilik rumah, mereka yang tinggal di kondominium memiliki hak penuh atas hunian tersebut, namun tidak terhadap fasilitas bersama. Fasilitas yang dimiliki pun tak berbeda jauh seperti kolam renang, ruang kumpul, taman, dan gym. Fungsi lain kondominium adalah menjadi investasi properti baik sewa-menyewa maupun jual-beli properti.
Skip to content Jenis Konstruksi Paling Populer Kondominium dan Apartemen Jenis Konstruksi Paling Populer Kondominium dan Apartemen Sobat Kontraktor, dalam dunia properti, kondominium dan apartemen merupakan jenis konstruksi yang sangat populer di Indonesia. Keduanya seringkali dijadikan pilihan sebagai tempat tinggal karena memiliki nilai tambah yang berbeda-beda. Namun, apakah Sobat Kontraktor sudah tahu perbedaan antara kondominium dan apartemen? Berikut akan dijelaskan secara singkat mengenai kondominium dan apartemen sebagai jenis konstruksi. Tentang Kondominium dan Apartemen Source Jika Anda sedang mencari tempat tinggal di kota besar, mungkin Anda sudah familiar dengan kondominium dan apartemen. Meskipun keduanya menyediakan hunian vertikal, namun ada beberapa perbedaan antara keduanya. Kondominium dan apartemen memang tergolong dalam jenis konstruksi yang sama, yaitu bangunan bertingkat dengan beberapa unit hunian di dalamnya. Perbedaan Antara Kondominium dan Apartemen Meski ada beberapa perbedaan yang mencolok antara kondominium dan apartemen, namun pada dasarnya keduanya mempunyai perbedaan atau spek yang terletak pada kepemilikan, fasilitas, dan pengelolaannya. Berikut perbedaannya “Kontrakan adalah salah satu jenis sewa menyewa yang memanfaatkan bangunan atau rumah, termasuk rumah susun atau apartemen. Pemilik unit menyewakan sebagian atau seluruh unit kepada penyewa.” No Perbedaan Kondominium dan Apartemen 1 Properti Kondominium dimiliki oleh individu, sedangkan apartemen dimiliki oleh perusahaan atau developer 2 Kondominium lebih mahal daripada apartemen sebagai akibat dari kepemilikan tanah dan bangunan di dalamnya. 3 Apartemen biasanya lebih terfokus pada lokasi, sehingga dekat dengan pusat kota atau tempat strategis lainnya. 4 Data milik Kondominium lebih baik karena semua penghuninya biasanya memiliki kepentingan yang sama dalam menjaga dan merawat properti. 5 Punya fasilitas yang berbeda, Kondominium biasanya memiliki fasilitas yang lebih lengkap seperti swimming pool, jogging track, dan media room yang lebih lengkap. Sedangkan apartemen hanya memiliki fasilitas umum seperti parkir, lift, dan keamanan. Cara Memilih Kondominium atau Apartemen yang Tepat Sebelum memilih untuk tinggal di kondominium atau apartemen, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan seperti budget, kebutuhan, dan lokasi. Berikut cara memilih kondominium atau apartemen yang tepat Pertimbangkan budget atau anggaran yang dimiliki untuk memilih kondominium atau apartemen Pertimbangkan lokasi dari kondominium atau apartemen, apakah dekat dengan kantor atau tempat yang ingin dijangkau Pertimbangkan fasilitas yang akan digunakan, apakah membutuhkan fasilitas tambahan seperti gym, kolam renang, atau ruang rapat Negosiasikan harga terbaik apabila memutuskan untuk menjual atau menerima unit dari kondominium atau apartemen Ketahui siapa pemilik, pengembang, atau pengelola dari unit kondominium atau apartemen Kelebihan dan Kekurangan Tinggal di Kondominium atau Apartemen Tinggal di kondominium dan apartemen memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan dari tinggal di kondominium atau apartemen Source Kelebihan Keamanan lebih baik Reputasi kondominium dan apartemen biasanya lebih terjaga Fasilitas yang lebih lengkap Lokasi strategis di pusat kota Kekurangan Harga lebih mahal daripada kontrakan Biaya bulanan yang harus dikeluarkan untuk biaya maintenance Masalah privasi Resiko kebakaran Apartemen dan Kondominium Berbeda Source Meski memiliki kesamaan dalam konteks hunian, apartemen dan kondominium memiliki perbedaan secara signifikan. Perbedaan penting antara kedua jenis hunian ini adalah kepemilikan properti. Kondominium dimiliki secara bersama oleh beberapa orang, namun tetap bisa dijual dan dimiliki secara individu. Sedangkan apartemen adalah milik perusahaan dan si penyewa hanya memiliki hak pakai dalam jangka waktu tertentu. Kondominium Kondominium memiliki struktur kepemilikan mirip dengan perumahan. Kepemilikan properti ini tidak sepenuhnya milik satu orang saja, melainkan ada beberapa orang dengan kepemilikan secara bersama-sama. Namun, dalam kondominium, aturan kepemilikan telah diatur dalam sebuah kesepakatan di mana masing-masing orang memiliki bagian dari properti yang berbeda sesuai dengan yang telah disepakati. Mirip dengan properti milik perseorangan, seorang pemilik kondominium memiliki hak untuk menjual, menyumbangkan, atau memberikan ruang hunian ke orang lain. Pemilik atas kondominium juga turut serta dalam asosiasi pemilik bersama, di mana mereka bersama-sama menentukan pengelolaan dan pemeliharaan properti agar tetap terawat dan berkesan baik. Apartemen Secara sederhana, apartemen adalah properti hunian yang disewakan oleh perusahaan pengembang. Pada dasarnya, si penyewa hanya memiliki hak pakai selama masa sewa. Jadi, apartemen tidak dimiliki secara individual, melainkan dimiliki oleh pengembang yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap properti itu. Sebuah asosiasi bersama biasanya mengatur masalah penting seperti pemeliharaan, pajak, dan asuransi. Kepemilikan kondominium bersifat bersama-sama, sedangkan apartemen adalah milik perusahaan dan si penyewa hanya memiliki hak pakai dalam jangka waktu tertentu. No Perbedaan Apartemen Kondominium 1 Kepemilikan Dalam jangka waktu tertentu Bersama-sama 2 Penyewa Perorangan / perusahaan Perorangan / perusahaan 3 Aturan Kepemilikan Ekslusif Sesuai kesepakatan No Jenis Konstruksi Definisi 1 Kondominium Type hunian multilantai yang terdiri dari beberapa unit sebagai properti milik pribadi 2 Apartemen Type hunian multilantai yang terdiri dari beberapa unit sebagai tempat tinggal sewa Perbedaan Antara Kondominium dan Apartemen Source Seperti yang telah dibahas sebelumnya, kondominium dan apartemen sering disamakan, padahal keduanya memiliki beberapa perbedaan. Berikut adalah beberapa perbedaan antara kondominium dan apartemen 1. Hak Milik dan Harga Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kondominium berbeda dari apartemen dalam hal kepemilikan, di mana apartemen umumnya disewakan, sementara unit kondominium dijual. Oleh karena itu, seseorang harus membeli unit kondominium, bukan hanya menyewanya seperti apartemen. Ini berarti bahwa pemilik kondominium memiliki hak milik penuh atas unit mereka, termasuk dekorasi interior, peralatan, dan aksesibilitas. Berbicara tentang harga, kondominium biasanya lebih mahal daripada apartemen, terutama di daerah perkotaan yang padat penduduk. 2. Pengelolaan dan Layanan Di sebuah gedung apartemen, pemilik seluruh kompleks bertanggung jawab atas pengelolaan gedung, menjaga fasilitas umum, dan menyediakan layanan dasar seperti keamanan dan pembersihan. Di sisi lain, pengelolaan dan layanan di gedung kondominium dilakukan oleh asosiasi pemilik unit atau HOA, yang dipilih oleh para pemilik unit tersebut. Dengan demikian, para pemilik unit memiliki kendali penuh atas layanan yang disediakan. 3. Biaya Bulanan Biaya bulanan di gedung apartemen biasanya mencakup sewa, tetapi juga termasuk utilitas dasar seperti listrik, air, dan gas. Di kondominium, pemilik unit membayar biaya bulanan bersama-sama dalam bentuk HOA. Biaya bulanan ini mencakup biaya-biaya seperti jasa pengamanan, kebersihan, dan pemeliharaan fasilitas, serta biaya-biaya terkait asuransi, ekuivalen dari utilitas umum yang dilakukan dalam apartemen. Jadi, meskipun kondominium dan apartemen terlihat sama dari luar, sebenarnya mereka memiliki beberapa perbedaan yang signifikan dalam hal kepemilikan hak atas bangunan, pengelolaan dan layanan, dan biaya. Kondominium dan Apartemen dapat dipasarkan dengan strategi marketing yang berbeda Source Setiap jenis bangunan membutuhkan strategi pemasaran yang berbeda. Begitu juga dengan kondominium dan apartemen yang membutuhkan strategi pemasaran khusus untuk dapat menarik minat calon pembeli. Berikut adalah beberapa strategi pemasaran yang biasa digunakan untuk memasarkan kondominium dan apartemen Pemasaran Kondominium Kondominium biasanya ditargetkan untuk keluarga muda yang ingin memilik hunian mewah dengan fasilitas lengkap. Pemasaran biasanya dilakukan dengan menonjolkan kelebihan kondominium seperti fasilitas olahraga, taman bermain anak-anak dan tempat rekreasi yang penuh hiburan. Pemasaran kondominium juga dapat dilakukan dengan memasarkan lokasinya yang biasanya di daerah perkotaan dan strategis. Pemasaran Apartemen Apartemen biasanya dijadikan alternatif hunian bagi para pekerja muda yang ingin mudah mengakses tempat kerja mereka. Pemasaran apartemen biasanya ditargetkan untuk pekerja muda dengan menekankan keuntungan seperti fasilitas keamanan, tempat parkir yang luas dan kemudahan akses ke tempat umum seperti rumah sakit, sekolah, dan pasar. Strategi pemasaran apartemen biasanya juga memasarkan harga yang lebih terjangkau jika dibandingkan dengan kondominium. Perbedaan Target Pasar Dalam memasarkan kondominium dan apartemen, perlu juga dipahami perbedaan target pasar. Kondominium biasanya lebih ditawarkan ke keluarga muda yang sudah mapan secara finansial, sedangkan apartemen lebih ditargetkan untuk kalangan pekerja muda dengan penghasilan pas-pasan. Karena itu, strategi pemasaran yang dipilih untuk kedua jenis properti ini perlu disesuaikan dengan target pasar yang dituju. Perbedaan Kondominium dan Apartemen Source Banyak orang beranggapan bahwa kondominium dan apartemen adalah hal yang sama. Padahal keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Apa sajakah perbedaan tersebut? Berikut penjelasannya Lokasi Kondominium atau biasa disebut dengan ‘kondominium’ secara umum berlokasi di pusat kota, seperti di Jakarta Selatan, dan menjadi salah satu pilihan hunian mewah kelas menengah yang lebih luas daripada apartemen. Sedangkan apartemen biasanya didirikan di pusat kota atau di pinggiran kota. Apartemen juga biasanya lebih banyak berada di kawasan perkantoran, pusat perbelanjaan, dan kuliner. Kepemilikan Kondominium dan apartemen memiliki perbedaan dalam kepemilikan. Pada kondominium, seseorang bisa memiliki sebuah unit dan suatu saham dalam bangunan itu, sedangkan pada apartemen, seseorang hanya bisa memiliki unit tetapi tak bisa memiliki saham pada bangunan itu. Selain itu, pada sebuah kondominium, bisa terdapat beberapa pemilik yang masing-masing memiliki satu atau beberapa unit, sedangkan apartemen hanya diperbolehkan memiliki satu pemilik per unit apartemen. Harga Jual atau Sewa Kondominium biasanya lebih mahal daripada apartemen dalam hal unit harganya, perawatan dan biaya bulanan. Namun, kondominium biasanya menawarkan fasilitas yang lebih lengkap dan mewah daripada apartemen. Oleh karena itu, apartemen memang mempunyai harga lebih terjangkau, terutama jika dibandingkan dengan kondominium. Perbedaan Kondominium dengan Apartemen Source Walaupun memiliki kesamaan, kondominium dan apartemen memiliki perbedaan yang dapat membedakan satu sama lain. Beberapa perbedaan tersebut antara lain Lokasi Salah satu perbedaan mendasar antara kondominium dan apartemen terletak pada lokasi pembangunannya. Kondominium cenderung dibangun di wilayah yang lebih elit dan eksklusif, sedangkan apartemen seringkali dibangun di pusat kota atau wilayah yang lebih padat penduduknya. Tipe Unit Tipe unit di dalam kondominium biasanya lebih besar dan memiliki fasilitas yang lebih lengkap, seperti ruang kerja, akses private lift, dan balcony. Sementara itu, tipe unit di dalam apartemen biasanya lebih kecil dan memiliki fasilitas yang lebih umum. Hak Milik Kondominium dikenal memiliki skema hak milik yang lebih fleksibel, di mana pemilik dapat memiliki hak atara kepemilikan unit serta hak atas bagian bersama seperti fasilitas umum. Sedangkan apartemen cenderung memiliki skema hak milik yang lebih sederhana, di mana pemilik hanya dapat memiliki hak atas kepemilikan unit saja. Kondominium dan Apartemen dalam Perencanaan Kota Source Peran penting apartemen dan kondominium dalam perencanaan kota tidak bisa diabaikan. Adanya gedung-gedung tinggi seperti apartemen dan kondominium dapat mempercepat proses perubahan kota dari segi tata ruang. Namun, penggunaan konsep ini dalam perencanaan kota haruslah mempertimbangkan dampak terhadap sistem pengangkutan, infrastruktur, dan lingkungan. Dampak Terhadap Sistem Pengangkutan Pembangunan gedung-gedung tinggi seperti kondominium dan apartemen akan memperparah kemacetan di kota, mengingat jumlah penghuni yang mayoritas menggunakan kendaraan pribadi cukup besar. Oleh karena itu, perlu adanya peninjauan kembali prioritas pembangunan di daerah yang konsentrasi kendaraan pribadinya tinggi. Sebagai gantinya, pemerintah dapat memberikan insentif atau penghargaan bagi developer yang membangun gedung tinggi pada tempat strategis yang mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Dampak Terhadap Infrastruktur Pembangunan gedung-gedung tinggi juga memerlukan perencanaan yang matang terhadap bagaimana memaksimalkan ruang yang terbatas. Oleh karena itu, perlu adanya sinkronisasi antara pengembang, pemerintah, dan masyarakat dalam mengembangkan daerah yang terbatas ruangannya. Tak jarang, pembangunan gedung tak terkoordinasi dengan infrastruktur lain seperti jalan, listrik, dan air. Hal ini nantinya akan memperparah kemacetan dan terbentuknya kota yang tidak teratur. Dampak Terhadap Lingkungan Apartemen dan kondominium memerlukan sumber energi yang sangat besar dalam penggunaannya, misalnya untuk penerangan, AC, dan listrik. Karenanya, gedung-gedung tinggi ini harus memperhitungkan faktor energi terbarukan seperti penggunaan panel surya, penggunaan kaca untuk insulasi, atau pembangunan taman di atap. Jangan sampai pembangunan gedung tinggi tidak terbarukan dan hanya menjadi beban tinggi bagi masyarakat urban. Kondominium dan Apartemen Merupakan Jenis Konstruksi Ini adalah FAQ tentang kondominium dan apartemen sebagai jenis konstruksi di Indonesia. 1. Apa itu kondominium dan apartemen? Kondominium dan apartemen adalah jenis hunian yang terdiri dari beberapa unit hunian dalam satu gedung atau bangunan. 2. Apa perbedaan antara kondominium dan apartemen? Kondominium dimiliki secara individu oleh pemiliknya sementara apartemen dimiliki oleh pengembang dan biasanya disewakan atau dijual kepada individu. 3. Apa keuntungan tinggal di kondominium atau apartemen? Keuntungannya adalah keamanan dan kemudahan akses ke fasilitas yang disediakan oleh gedung tersebut seperti gym atau kolam renang. 4. Bagaimana dengan privasi dalam kondominium atau apartemen? Privasi tetap terjaga karena setiap unit memiliki kunci dan akses diberikan hanya pada penghuni atau tamu yang diizinkan. 5. Apakah setiap kondominium atau apartemen harus memiliki fasilitas yang sama? Tidak semua gedung memiliki fasilitas yang sama. Hal ini tergantung pada pengembang dan tingkat kemewahan gedung tersebut. 6. Apakah setiap kondominium atau apartemen harus memiliki tempat parkir? Ya, setiap gedung harus menyediakan tempat parkir untuk penghuni atau tamu yang berkunjung. 7. Bagaimana dengan biaya perawatan kondominium atau apartemen? Biaya perawatan disebut sebagai biaya maintenance fee dan harus dibayarkan oleh setiap pemilik unit. 8. Apa saja yang menjadi tanggung jawab pengembang dalam kondominium atau apartemen? Pengembang bertanggung jawab untuk membangun, mengelola, dan memperbaiki gedung serta fasilitas di dalamnya. 9. Apa saja yang menjadi tanggung jawab pemilik unit dalam kondominium atau apartemen? Pemilik unit bertanggung jawab untuk merawat unit mereka serta membayar biaya maintenance fee dan biaya lain yang mungkin ada. 10. Apakah setiap orang boleh membeli atau menyewa unit di kondominium atau apartemen? Setiap orang dapat membeli atau menyewa unit selama mereka memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pengembang atau pemilik gedung. 11. Bagaimana dengan perjanjian perjanjian sewa atau pembelian unit di kondominium atau apartemen? Perjanjian harus dibuat secara tertulis dan harus mencakup harga, biaya, dan ketentuan-ketentuan lain yang diperlukan. 12. Apakah ada pertemuan rutin antara pemilik unit dalam kondominium atau apartemen? Ya, biasanya ada pertemuan rutin untuk membahas masalah dalam gedung dan menyelesaikan hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan. 13. Bagaimana dengan aturan-aturan yang ada dalam kondominium atau apartemen? Aturan ditetapkan oleh pengembang atau pemilik gedung dan harus diikuti oleh semua penghuni. 14. Apakah dapat menambahkan aturan sendiri dalam kondominium atau apartemen? Setiap penghuni diizinkan untuk menambahkan aturan sendiri dalam unit mereka dengan syarat tidak mengganggu hak penghuni lainnya ataupun bertentangan dengan aturan yang ditetapkan secara umum. 15. Bagaimana dengan pemeliharaan kebersihan dalam kondominium atau apartemen? Pemeliharaan kebersihan gedung dan fasilitas di dalamnya menjadi tanggung jawab pengelola, sementara pemeliharaan unit menjadi tanggung jawab pemilik unit. 16. Apakah ada peraturan tentang hewan peliharaan di kondominium atau apartemen? Peraturan tentang hewan peliharaan berbeda-beda tergantung pada pengembang atau pemilik gedung. 17. Bagaimana dengan asuransi dalam kondominium atau apartemen? Asuransi atas kerusakan gedung dan fasilitas di dalamnya menjadi tanggung jawab pengembang atau pemilik gedung, sementara asuransi atas kerusakan atau kehilangan harta benda di unit menjadi tanggung jawab pemilik unit. 18. Bagaimana dengan keamanan dalam kondominium atau apartemen? Kondominium dan apartemen biasanya memiliki perlengkapan keamanan seperti kamera CCTV dan petugas keamanan untuk menjaga keamanan di dalam gedung. 19. Apakah setiap gedung kondominium atau apartemen memiliki sistem kebakaran? Ya, setiap gedung harus memiliki sistem kebakaran untuk mencegah dan mengatasi kebakaran. 20. Bagaimana dengan masalah kebisingan dalam kondominium atau apartemen? Pengembang atau pemilik gedung harus memastikan bahwa unit-unit di dalam gedung memiliki ketebalan dinding yang cukup sehingga tidak terjadi kebisingan yang mengganggu penghuni lain. 21. Apakah setiap penghuni diizinkan untuk memperbaiki atau merenovasi unit mereka? Ya, setiap penghuni diperbolehkan untuk memperbaiki atau merenovasi unit mereka dengan syarat tidak merusak struktur gedung maupun mengganggu penghuni lain. 22. Apakah ada batasan waktu untuk renovasi atau perbaikan dalam kondominium atau apartemen? Batasan waktu ditetapkan oleh pengembang atau pemilik gedung. 23. Apakah setiap gedung kondominium atau apartemen harus memiliki lift? Ya, setiap gedung harus memiliki lift untuk memudahkan penghuni dan tamu yang berkunjung. 24. Bagaimana dengan representasi pengembang dalam kondominium atau apartemen? Setiap pengembang harus memastikan bahwa representasi yang diberikan kepada calon pembeli atau penyewa adalah jujur dan akurat. 25. Bagaimana jika ada permasalahan dengan pengembang maupun pemilik gedung? Penghuni dapat mengajukan permasalahan ke pihak manajemen gedung atau mengajukan gugatan ke pengadilan jika permasalahan tidak dapat diselesaikan secara damai. 26. Siapa yang bertanggung jawab jika ada kecelakaan di dalam gedung? Jika kecelakaan terjadi di dalam gedung, pengembang atau pemilik gedung bertanggung jawab jika kecelakaan disebabkan oleh kesalahan mereka. Jika kecelakaan disebabkan oleh penghuni, maka penghuni tersebut yang bertanggung jawab. 27. Bagaimana dengan hak waris pada unit di kondominium atau apartemen? Hak waris pada unit di kondominium atau apartemen seperti milik biasa dan dapat diwariskan sesuai dengan peraturan yang berlaku. 28. Bagaimana dengan pajak atas unit di kondominium atau apartemen? Pajak atas unit di kondominium atau apartemen dipungut sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. 29. Apa yang harus dilakukan jika ingin membeli atau menyewa unit di kondominium atau apartemen? Harus mencari informasi tentang pengembang atau pemilik gedung, harga yang ditetapkan, serta mendiskusikan perjanjian yang dibuat secara tertulis. 30. Apakah kondominium atau apartemen merupakan pilihan yang baik untuk tempat tinggal? Hal ini tergantung pada preferensi dan kebutuhan setiap individu. Kondominium dan apartemen dapat menjadi pilihan yang baik untuk orang yang membutuhkan kemudahan akses dan keamanan dalam hunian mereka, namun juga memiliki kekurangan seperti biaya maintenance fee yang harus dibayarkan dan aturan-aturan yang harus diikuti. 1. Apakah kondominium dan apartemen aman untuk ditinggali? Iya, kondominium dan apartemen dirancang secara khusus untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi penghuninya. 2. Bagaimana dengan bencana alam seperti gempa, apakah kondominium dan apartemen aman? Kondominium dan apartemen di Indonesia harus memenuhi standar bangunan yang aman dari gempa, sehingga penghuninya akan lebih aman dibandingkan dengan rumah biasa. 3. Bagaimana jika terjadi kecelakaan di kondominium atau apartemen? Setiap kondominium atau apartemen harus memiliki asuransi yang melindungi penghuninya jika terjadi kecelakaan. 4. Apakah harga hunian di kondominium dan apartemen lebih tinggi daripada rumah biasa? Ya, harga hunian di kondominium dan apartemen biasanya lebih tinggi karena kualitas dari bangunan dan fasilitas yang lebih baik. 5. Bagaimana dengan privasi di kondominium atau apartemen? Meskipun di dalam gedung yang sama, tiap unit kondominium atau apartemen memiliki privasi mereka sendiri dan tidak saling terganggu 6. Apakah tersedia fasilitas parkir untuk kendaraan di kondominium atau apartemen? Kondominium atau apartemen biasanya menyediakan parkir untuk penghuninya. 7. Bagaimana dengan kebersihan lingkungan di kondominium atau apartemen? Kondominium atau apartemen biasanya memiliki petugas kebersihan yang bertanggung jawab menjaga kebersihan lingkungannya. 8. Apakah kondominium dan apartemen cocok untuk keluarga? Iya, kondominium dan apartemen cocok untuk keluarga karena fasilitasnya seperti ruang bermain anak, kolam renang, dan area hijau. 9. Bagaimana jika ingin merenovasi unit hunian di kondominium atau apartemen? Harus meminta izin dari pengelola atau asosiasi kondominium atau apartemen terlebih dahulu. 10. Apakah diperbolehkan binatang peliharaan di kondominium atau apartemen? Beberapa kondominium atau apartemen diperbolehkan untuk memiliki binatang peliharaan, namun harus mematuhi kebijakan yang berlaku di gedung tersebut. 11. Bagaimana dengan pengelolaan sampah di kondominium atau apartemen? Umumnya, pengelola kondominium atau apartemen dengan serius mengatasi pengelolaan sampah untuk menjaga kebersihan lingkungan . 12. Apakah setiap unit kondominium atau apartemen memiliki balkon? Tidak, beberapa kondominium atau apartemen tidak memiliki balkon di setiap unitnya. 13. Bagaimana jika ada penghuni yang mengganggu ketertiban di kondominium atau apartemen? Pengelola biasanya memiliki aturan dan kebijakan yang jelas terkait hal tersebut dan akan menegakkan sanksinya. 14. Apakah tersedia lift di kondominium atau apartemen? Ya, lift tersedia di kondominium atau apartemen untuk memudahkan penghuninya. 15. Bagaimana dengan hak kepemilikan unit hunian di kondominium atau apartemen? Penghuni memiliki hak kepemilikan dan kebebasan penuh dalam menjalankan kegiatan kehidupannya, dengan tetap mematuhi peraturan dan kebijakan yang berlaku di kondominium atau apartemen tersebut. 16. Apakah kondominium atau apartemen harus membayar uang maintenance fee? Ya, penghuni diwajibkan membayar uang maintenance fee untuk biaya perawatan gedung dan fasilitas. 17. Bagaimana jika terjadi kerusakan di unit hunian di kondominium atau apartemen? Penghuni harus melaporkan kerusakan tersebut ke pengelola gedung untuk diperbaiki. 18. Apakah perlu membayar pajak atas unit hunian di kondominium atau apartemen? Ya, penghuni harus membayar pajak atas unit hunian di kondominium atau apartemen. 19. Bagaimana dengan akses transportasi ke kondominium atau apartemen? Sebagian besar kondominium atau apartemen memiliki akses transportasi yang mudah baik dengan kendaraan umum maupun pribadi. 20. Apakah kondominium atau apartemen menyediakan keamanan 24 jam? Ya, kondominium atau apartemen memiliki sistem keamanan 24 jam yang terdiri dari petugas keamanan dan sistem elektronik yang memadai. 1. Apakah kondominium dan apartemen aman untuk ditempati? – Ya, kondominium dan apartemen dibangun dengan standar keamanan yang tinggi, seperti sistem keamanan 24 jam dan akses kontrol ke gedung. 2. Apakah kondominium dan apartemen memiliki fasilitas yang lengkap? – Ya, kondominium dan apartemen biasanya dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap, seperti kolam renang, gym, taman, dan ruang serbaguna. 3. Bagaimana dengan privasi di kondominium dan apartemen? – Kondominium dan apartemen dilengkapi dengan sistem keamanan yang ketat dan akses ke gedung hanya oleh penghuni atau tamu yang terdaftar, sehingga privasi Anda akan terjaga dengan baik. 4. Apakah ada peraturan khusus yang harus diikuti oleh penghuni kondominium dan apartemen? – Ya, biasanya terdapat peraturan-peraturan khusus yang harus diikuti oleh penghuni, seperti jadwal penggunaan fasilitas, aturan parkir, dan lain sebagainya. 5. Bagaimana dengan biaya hidup di kondominium dan apartemen? – Biaya hidup di kondominium dan apartemen biasanya lebih murah daripada hunian lainnya, karena Anda dapat lebih hemat dalam biaya utilitas dan perawatan fasilitas. 6. Apakah ada aturan tentang hewan peliharaan di kondominium dan apartemen? – Biasanya, terdapat aturan tentang hewan peliharaan di kondominium dan apartemen, seperti batasan jumlah dan jenis hewan yang diperbolehkan serta kewajiban untuk membersihkan kotoran hewan peliharaan. 7. Apakah kondominium dan apartemen ada layanan kebersihan? – Ya, kondominium dan apartemen biasanya memiliki layanan kebersihan yang tersedia, seperti jasa cleaning service. 8. Bagaimana dengan masalah kebisingan di kondominium dan apartemen? – Kondominium dan apartemen biasanya dilengkapi dengan sistem pengurangan suara yang baik, sehingga kebisingan dapat dikurangi secara signifikan. 9. Apakah bisa memasang tambahan peralatan elektronik di kondominium dan apartemen? – Biasanya, terdapat aturan tentang pemasangan peralatan elektronik di kondominium dan apartemen, jadi sebaiknya Anda menanyakan kepada pengelola atau asosiasi kondominium dan apartemen. 10. Apakah kondominium dan apartemen cocok untuk keluarga dengan anak-anak? – Ya, kondominium dan apartemen bisa cocok untuk keluarga dengan anak-anak, tetapi pastikan Anda mencari yang dilengkapi dengan fasilitas yang sesuai seperti playground atau ruang keluarga yang nyaman. Saran Video Seputar Jenis Konstruksi Paling Populer Kondominium dan Apartemen Share This Post With Others! Related Posts Page load link Go to Top
RumahCom – Pembiayaan atau penyaluran pinjaman untuk sektor properti dapat dikategorikan dalam beragam bentuk. Mulai dari Kredit Pemilikan Lahan atau KPL, yang merupakan fasilitas kredit untuk membeli lahan yang selanjutnya akan dipergunakan untuk dibangun Rumah Sederhana Sehat RSh yang pembangunan konstruksinya menggunakan fasilitas Kredit Konstruksi Perumahan. Kemudian kredit pemenuhan kebutuhan rumah adalah dengan penyaluran Kredit Pemilikan Rumah KPR. Hingga kredit konstruksi yakni kredit yang diberikan oleh bank kepada pengembang/developer untuk membantu pembangunan proyek perumahan. Peruntukan dari kredit konstruksi ini adalah sebagai modal kerja pembangunan rumah tinggal, rumah toko, rumah kantor, kios, dll. Termasuk juga pembangunan gedung vertikal vertikal atau high rise building, apartemen, Kredit konstruksi untuk developer ini berfokus pada pembangunan/konstruksi bukan pembelian tanah. Sehingga yang di cover oleh bank adalah biaya pembangunan perumahannya atau apartemen saja tidak beserta tanahnya. Kredit konstruksi memiliki suku bunga bersaing dengan jaminan kredit adalah tagihan termin proyek yang akan dibiayai dan memungkinkan untuk dikenai jaminan tambahan. Namun selama ini, tantangan dalam menyalurkan kredit konstruksi adalah administrasi pengurusan sertifikat untuk memecah sertifikat dari pengembang menjadi sertifikat rumah membutuhkan waktu dan biaya. Kredit KonstruksiSyarat Pengajuan Kredit KonstruksiCara Pengajuan Kredit KonstruksiJenis-Jenis Kredit KonstruksiDaftar Bank yang Menawarkan Kredit Konstruksi Kredit Konstruksi Kredit konstruksi untuk developer ini berfokus pada pembangunan/konstruksi bukan pembelian tanah. Foto Pexels – Kindel Media Kredit konstruksi adalah pembiayaan yang dilakukan oleh bank yang digunakan untuk modal kerja pembangunan baik untuk apartemen maupun rumah tapak. Namun, ternyata Kredit konstruksi ini tak hanya bisa diajukan oleh developer sebagai kredit modal kerja pembangunan, tetapi juga kredit untuk pembangunan rumah. Keduanya adalah produk pinjaman yang berbeda, meski memiliki nama yang serupa. Kredit konstruksi yang diajukan oleh pengembang umumnya digunakan oleh developer pengembang untuk membangun perumahan atau apartemen sehingga pembangunannya menjadi lebih cepat selesai. Pengembang memanfaatkan pembiayaan ini untuk memenuhi peralatan real estate pompa beton, alat las dan konstruksi, mengatasi fluktuasi musiman pada bisnis, menutupi pembayaran gaji karyawan, melakukan ekspansi bisnis dan investasi kebutuhan teknologi baru. Akan tetapi yang perlu diingat adalah kredit konstruksi untuk developer ini berfokus pada pembangunan/konstruksi bukan pembelian tanah sehingga yangdi-cover oleh bank adalah biaya pembangunan perumahannya atau apartemen saja tidak beserta tanahnya. Di sisi lain, kredit konstruksi perorangan ditujukan pada calon debitur yang telah memiliki tanah dan berniat untuk membangun rumah/tempat tinggal namun terkendala biaya. Umumnya plafon pinjaman yang disetujui untuk pengajuan pinjaman konstruksi perorangan ini maksimal hanya berkisar 80% dari RAB Rancangan Anggaran Biaya, maka sisa kekurangan dana tersebut harus Anda cover sendiri. Syarat Pengajuan Kredit Konstruksi Apabila developer merupakan Anggota Profesi, maka terdapat sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi dalam mengajukan kredit konstruksi. Foto Pexels – RDNE Stock Project Kredit konstruksi bagi pengembang dibagi menjadi dua yaitu bagi developer anggota profesi dan developer berbadan hukum. Apabila developer merupakan anggota profesi, maka terdapat sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi Perusahaan telah berbadan hukum nasionalTelah terdaftar sebagai anggota real estate, APERSI atau yang telah diakui oleh pemerintahMemiliki ijin yang sah sebagai developer berupa Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi SIUJKMemiliki legalitas baik hukum, perseorangan maupun wilayah mensyaratkan adanya Surat Izin Penggunaan Tanah dari pemerintah Izin Mendirikan Bangunan IMB Sementara itu, bagi developer yang sudah berbadan hukum, maka persyaratannya lebih sedikit, diantaranya Memiliki Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi SIUJKTelah memiliki legalitas hukum, usaha dan perseoranganSudah izin dari pemerintah setempat yang dibuktikan melalui Surat Ijin Penggunaan TanahTelah memiliki Izin Mendirikan Bangunan IMB. Meski demikian syarat yang diberikan bank umum untuk mengajukan kredit konstruksi masih dikeluhkan oleh sejumlah pengusaha. Menurut mereka, syarat yang diberlakukan bank umum masih menyulitkan pengusaha konstruksi kelas menengah. Hal ini membuat mereka lebih memilih mengajukan kredit di bank perkreditan rakyat BPR ketimbang bank umum. Hal ini karena jaminan tidak hanya berupa kontrak kerja tetapi ada jaminan lainnya. Secara umum, berikut ini beberapa persyaratan umum pengajuan kredit konstruksi untuk developer/badan, yaitu Dokumen Syarat berupa Dokumen Pribadi berupaFotokopi KTP Fotokopi NPWPFotokopi KK Fotokopi KTP pasanganFotokopi Akta Nikah Fotokopi akta cerai/mati Fotokopi Dewan Direksi dan Komisaris Fotokopi para pemegang sahamSementara untuk dokumen agunan adalahFotokopi sertifikat Fotokopi NPWP dan pemilik agunan *jika agunan atas nama orang lainFotokopi IMB Fotokopi tagihan PBB terakhir Fotokopi bukti bayar PBB terakhir Fotokopi bilyet deposito Fotokopi laporan keuangan Fotokopi laporan keuangan internal Print mutasi rekening selama 4 bulan terakhir Cara Pengajuan Kredit Konstruksi Calon debitur akan berkonsultasi atau berurusan dengan Consumer Loan Service untuk mengetahui prosedur secara mendetail. Foto Pexels – Mikhail Nilov Dalam mengajukan Kredit konstruksi, nasabah harus mengetahui mengenai syarat dan ketentuan pengajuan seperti yang telah dijelaskan di atas. Kemudian mendatangi langsung bank yang hendak diajukan kredit untuk mengetahui prosedur lebih jelasnya. Berikut ini tahapan pengajuan kredit konstruksi ke bank 1. Konsultasi Calon debitur akan berkonsultasi atau berurusan dengan Consumer Loan Service untuk mengetahui prosedur secara mendetail. Calon debitur juga mengumpulkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan kepada Consumer Loan Service. 2. Wawancara Selanjutnya dilakukan wawancara langsung terhadap nasabah berkaitan tentang usaha yang dimiliki calon debitur dan melakukan pendekatan untuk mendapatkan informasi lebih banyak mengenai calon debitur. Pada tahap ini, analis harus jeli untuk mengetahui apakah nasabah memiliki kriteria yang baik dan layak mendapatkan kredit. Selain Analyst dalam hal ini analis sangat berperan untuk mendapatkan debitur yang potensial. 3. BI Checking Setelah wawancara akan dilanjutkan dengan BI Checking lewat pengecekan pinjaman calon debitur pada bank lain dan kemampuan calon debitur mengangsur mampu atau tidak mengangsur pinjaman yang ada. Apabila calon debitur memenuhi syarat maka permohonan kredit dikabulkan. Apabila tidak bisa mengangsur maka permohonan kredit ditolak dengan memberikan surat penolakan kepada calon debitur. DUP atau Daftar usulan Pemohon adalah daftar berkas kelengkapan mengenai calon debitur dan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan OTS On The Spot atau tinjauan langsung ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan terhadap proyek yang dimiliki calon debitur sekiranya memenuhi kriteria atau tidak. OTS dilakukan untuk menghindari kredit macet kemudian hari. 4. Realisasi kredit Berkas–berkas mengenai calon debitur dari tahap awal hingga DUP atau OTS diserahkan pada komite pemutus kredit untuk disetujui. Dalam tahap ini apabila tidak memenuhi kriteria maka dibuat surat penolakan, jika memenuhi kriteria maka dibuat SP3K Surat Penegasan Persetujuan Penyediaan Kredit. Bagi calon debitur yang telah mendapatkan SP3K Surat Penegasan Persetujuan Penyediaan Kredit maka calon debitur menunggu pihak bank akan melakukan taksasi berkaitan dengan jumlah pinjaman yang diberikan kepada calon debitur. Setelah melakukan taksasi, pihak bank memberikan realisasi kepada debitur sesuai kesepakatan awal dengan menandatangani perjanjian didepan notaris Akad Jenis-Jenis Kredit Konstruksi Keduanya adalah produk pinjaman yang berbeda, meski memiliki nama yang serupa. Foto Pexels – Sora Shimazaki Jenis Kredit konstruksi dapat dibagi menjadi dua. Pertama kredit konstruksi yang diajukan oleh developer atau kredit modal kerja pembangunan. Satu lagi adalah kredit konstruksi rumah atau kredit pembangunan rumah. Keduanya adalah produk pinjaman yang berbeda, meski memiliki nama yang serupa. 1. Kredit Konstruksi Developer atau Kredit Modal Kerja Kredit konstruksi adalah pembiayaan yang dilakukan oleh bank kepada developer yang digunakan untuk modal kerja pembangunan seperti apartemen atau rumah. Bangunan kredit konstruksi berupa bangunan horizontal maupun vertikal/high rise building. Umumnya kredit konstruksi digunakan oleh developer pengembang untuk membangun perumahan atau apartemen sehingga pembangunannya menjadi lebih cepat selesai. Pembiayaan pinjaman konstruksi harus bermanfaat bagi sektor ekonomi, seperti untuk memenuhi peralatan real estate pompa beton, alat las dan konstruksi, mengatasi fluktuasi musiman pada bisnis, menutupi pembayaran gaji karyawan, melakukan ekspansi bisnis dan investasi kebutuhan teknologi baru. 2. Kredit Konstruksi/Kredit Pembangunan Rumah Kredit konstruksi perorangan ditujukan pada calon debitur yang telah memiliki tanah dan berniat untuk membangun rumah/tempat tinggal namun terkendala biaya. Umumnya, plafon pinjaman yang disetujui untuk pengajuan pinjaman konstruksi perorangan ini maksimal hanya berkisar 80% dari RAB Rancangan Anggaran Biaya, maka sisa kekurangan dana tersebut harus Anda cover sendiri. Selain itu, pencairan plafon kredit juga dilakukan bertahap seperti KPR inden. Sama dengan kredit pemilikan tanah, pengajuan pinjaman ini mewajibkan debitur untuk membangun rumah di atas tanah dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Jika selama jangka waktu yang telah ditentukan debitur berhenti/tidak membangun maka akan dikenakan denda. Tips konstruksi adalah pembiayaan yang dilakukan oleh bank yang digunakan untuk modal kerja pembangunan baik untuk apartemen maupun rumah tapak. Daftar Bank yang Menawarkan Kredit Konstruksi Ada juga beberapa bank nasional yang melayani pengajuan kredit modal kerja untuk developer. Foto Pexels – Sora Shimazaki Ada banyak fasilitas kredit yang ditawarkan oleh bank, masing-masing memiliki nama yang hampir serupa. Sebaiknya, jika Anda berminat untuk mengajukan fasilitas kredit, pahami dulu bedanya agar tidak keliru saat pengajuan dan menyiapkan dokumen pengajuan. Pengajuan kredit konstruksi umumnya lebih banyak diproses oleh bank daerah. Namun ada juga beberapa bank nasional yang melayani pengajuan kredit modal kerja untuk developer. Berikut adalah daftar bank yang dapat memproses pengajuan pinjaman modal kerja untuk konstruksi, yaitu 1. Bank BCA Pengajuan pinjaman konstruksi di BCA, yaitu untuk pembiayaan yang bersifat produktif. Sejumlah syaratnya adalah Telah berbadan hukumRiwayat kredit bersihTidak bertentangan dengan hukumTanah tidak dalam proses sengketa atau pailitMembayar biaya administrasi dan provisiAda denda keterlambatan 2. Bank Mandiri Fasilitas pinjaman konstruksi yang ditawarkan oleh Bank Mandiri bernama pinjaman modal kerja, Beberapa keuntungan yang ditawarkan, yaitu Limit Kredit Rp100 juta – Rp. 10 miliarTenor minimum 1 tahun dan dapat diperpanjangKredit bersifat revolving dan non-revolving Persyaratan khususnya pengajuan kredit modal kerja di Mandiri adalah Melengkapi dokumen legalitas pemohon KTP, KK, Akte pendirian perusahaanDokumen legalitas usaha NPWP, SIUP, SITU, TDP atau SKDU 3. Bank BTN Syarat dan ketentuan untuk pengajuan pinjaman konstruksi di bank BTN yaitu Kredit bersifat revolving dan non-revolvingMaksimal kredit yaitu 80% dari nilai SPK Selain itu pemohon juga harus memenuhi persyaratan berikut Badan usaha berbadan hukum atau badan usaha non badan hukumBerpengalaman minimal 1 tahun dibidangnyaMemiliki performance yang baik dan tidak memiliki riwayat kredit macet Tonton video berikut ini untuk cari tahu cara bayar PBB secara daring! Hanya yang percaya Anda semua bisa punya rumah
kondominium dan apartemen merupakan jenis dari konstruksi